Kosmetik Yang Mengandung Pencerah Kulit Bermerkuri Ilegal

M
erkuri ditambahkan pada krim pencerah kulit karena merkuri menonaktifkan enzim yang mengarah pada produksi melanin, mencerahkan kulit dan mencapai warna kulit yang merata. Merkuri juga ditambahkan ke beberapa kosmetik sebagai pengawet dan pembunuh kuman.

Merkuri telah digunakan dalam beberapa produk kosmetik kulit karena murah dan efektif meskipun beberapa bahan kimia dalam krim pencerah kulit dapat menunjukkan efek yang sama seperti merkuri. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah konsentrasi merkuri yang diijinkan dalam kosmetik kurang dari 1 μg g-1, namun beberapa produk pencerah kulit ilegal mengandung di atas 1000 ppm, dan beberapa bahkan melebihi 10.000 ppm.

Motivasi untuk menggunakan produk pencerah kulit adalah untuk memiliki kulit yang lebih halus, untuk menyembunyikan perubahan warna diakibatkan jerawat, ruam, atau kondisi kulit kronis untuk memberikan manfaat atau mendapatkan keuntungan dalam konteks apa pun yang dapat mengubah kehidupan karir, pernikahan, dan kekayaan yang sering dibangun di atas hadiranya kecantikan.

Oleh karena itu, produk kosmetik pencerah kulit ilegal yang mengandung merkuri menjadi semakin populer di dunia terutama di antara negara-negara ASEAN karena cenderung memberikan peluang lebih besar bagi orang berkulit putih daripada kulit kecoklatan meskipun dibatasi dengan aturan dan peraturan hukum serta keamanan untuk penjualannya.

Produk kosmetik pencerah kulit ilegal sering diproduksi di luar negeri, dipromosikan di situs media sosial seperti Facebook dan Instagram, dan dijual secara ilegal melalui aplikasi seluler, toko-toko kecil, dan pasar informal yang melayani masyarakat Asia, Afrika, atau Timur Tengah. Industri pencerah kulit adalah salah satu industri kecantikan yang tumbuh paling cepat, bisnis yang sangat menguntungkan, dan diperkirakan bernilai 31,2 miliar dolar AS pada tahun 2024.

Ada berbagai jenis produk kosmetik yang mengandung merkuri. Misalnya, krim perawatan kulit, masker wajah, lotion, lipstik, blush on dan maskara, dll.

Menggunakan produk pencerah kulit dan kosmetik ilegal yang mengandung merkuri sangat berbahaya. Karena kulit menyerap merkuri anorganik dari kosmetik pencerah kulit dengan rute trans-epidermal dan trans-appendageal melalui kelenjar sebaceous, kelenjar keringat dan folikel rambut, di mana merkuri akhirnya terakumulasi dalam tubuh.

Oleh karena itu, penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri secara berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan otak dan sistem saraf, kerusakan ginjal, termasuk nekrosis tubular ginjal, dan / atau glomerulonefritis autoimun. Efek pada tingkat sel mengganggu fungsi kekebalan tubuh, mengganggu sistem enzim, dan sintesis DNA.

Wanita hamil sangat rentan: merkuri dapat menyebabkan risiko perkembangan pada janin. Oleh karena itu, wanita yang berencana untuk hamil atau sedang hamil disarankan untuk tidak menggunakan krim pemutih dan produk perawatan kulit jika mereka benar-benar tidak tahu tentang bahan tersebut.

Referensi
[1] Mercury Exposure and Health Problems of the Students Using Skin-Lightening Cosmetic Products in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.
Retrieved from https://www.mdpi.com/2079-9284/7/3/58

[2] Toxics Watchdog Group Exposes Online Sale of Chemical Whiteners Laden with Banned Mercury.
Retrieved from https://ipen.org/news/toxics-watchdog-group-exposes-online-sale-chemical-whiteners-laden-banned-mercury

 

Sejak revolusi industri, masing-masing dari kita menderita akibat dari masalah pencemaran lingkungan. Penyakit Minamata merupakan salah satu akibat dari pencemaran lingkungan akibat keracunan merkuri.

Paparan merkuri mengancam kesehatan manusia terutama perkembangan janin dan anak-anak berada pada risiko yang lebih tinggi.

Kesadaran akan keracunan merkuri dan sumber kontaminasi harus diwaspadai untuk mencegah masalah kesehatan dan polusi.